Publik speaking adalah proses berbicara kepada sekelompok orang secara
sengaja serta ditujukan untuk menginformasikan, mempengaruhi, atau menghibur
pendengar. Seni dan ilmu publik speaking khususnya di lingkungan
yang kompetitif di Amerika Utara, juga dikenal sebagai forensics. Kata
forensik adalah sebuah kata sifat yang berarti “perdebatan umum atau argumen.”
Kata tersebut berasal dari bahasa Latin forensis, yang berarti “dari
forum.”
Tujuan
utama dari publik speaking dapat dicapai dengan penyampaian
informasi dengan sederhana sehingga dapat memotivasi orang untuk bertindak.
Seorang orator yang bagus dapat mengubah emosi pendengar mereka, tidak hanya
menginformasikan kepada mereka.
Publik speaking memiliki beberapa komponen yang berkaitan seperti Motivasi
berbicara, kepemimpinan/pengembangan pribadi, bisnis, layanan pelanggan,
komunikasi kelompok besar, dan komunikasi massa. Publik Speaking bisa
menjadi alat yang jitu jika digunakan untuk keperluan seperti memotivasi,
mempengaruh, membujukan, menginformasikan, menterjemah, atau sekedar menghibur.
Public speaking atau berbicara di depan publik bagi sebagian orang
merupakan hal yang berat dan sukar, bahkan jika perlu dihindari. Ada juga yang
beranggapan bahwa public speaking bukanlah bagian
dari jalan hidupnya, biarlah orang lain yang memang berbakat untuk menjadi
pembicara yang melakukannya.
Apakah
public speaking adalah persoalan bakat? Tidak.
Setiap orang punya bakat yang sama untuk berbicara, tinggal bagaimana orang
tersebut mengembangkannya.
Dapatkah
orang yang pendiam/introvert menjadi pembicara yang ulung? Tentu saja
bisa. Pendiam hanyalah soal pembawaan. Banyak pemimpin yang berpembawaan diam,
namun saat berorasi berapi-api dan mampu mengobarkan semangat.
Kunci
dari public speaking adalah latihan. Saat ini, mulailah
berlatih untuk berbicara di depan kelas saat ada kesempatan. Dengan latihan dan
mdmperbaiki diri terus menerus, maka kemampuan untuk dapat berbicara di depan
umum akan semakin meningkat. Ingat! Jangan berputus asa atau gampang menyerah
manakala Anda merasa bahwa pembicaraan Anda tidak/kurang bagus.
B. CEPAT
adalah alternatif untuk menguasai public speaking. Apa itu CEPAT? Concept,
Exploration, Preparation, Action, Trouble Shooting.
1.
Concept adalah tentang apa yang ingin disampaikan. Apa yang akan Anda lakukan
dan bagaimana Anda melakukannya, tertuang di konsep ini. Concept seperti script
yang Anda siapkan sebagai bahan untuk dibicarakan. Tentu dengan kalkulasi
bagaimana membuat apa yang akan Anda bicarakan bisa menimbulkan kesan luar
biasa bagi audiens.
2.
Exploration adalah tentang segala hal yang bisa mensupport konsep. Bisa berupa
riset kecil-kecilan, keterkaitan konsep dengan berita-berita aktual atau
kesesuaian tema secara spesifik kepada audiens. Melakukan eksplorasi berarti
menjadikan konsep sebagai induk dari segala informasi dan hasil analisisnya
untuk membuat konsep semakin kuat dan cara penyampaian semakin luar biasa.
3.
Prepararation adalah persiapan yang terkait dengan hal-hal yang teknis dan non
teknis. Hal teknis misal terkait dengan kondisi lokasi tempat bicara, peralatan
yang menunjang konsep yang akan disampaikan dan bagaimana cara menyampaikannya.
Latihan termasuk bagian dari persiapan, karena beda orang profesional dan
amatir biasanya bisa dilihat dari seberapa intens latihannya. Persiapan non
teknis berhubungan dengan antisipasi terhadap hal-hal yang tak terduga, misal
kecenderungan terlambat, jatah waktu yang tak sesuai atau malah urutan
pembicara yang bisa jadi menyampaikan tema yang mirip.
4.
Action adalah ketika Anda manggung. Yang harus Anda lakukan adalah mengukur
durasi, melakukan 5 menit pertama yang memukau dan tentu saja menjelaskan slide
dan bukan dijelaskan slide (ini kalau melakukan presentasi dengan komputer).
Action juga berhubungan dengan interaksi dengan audiens, menyikapi pertanyaan
dan tentu saja melakukan closing yang dahsyat. Action terkait dengan consept,
exploration dan preparation. Apa yang akan Anda lakukan selama speaking, tentu
harus sudah dikonsep dan (jika bisa) dituangkan dalam bentuk tertulis atau
ringkasan. Dengan adanya exploration tentang siapa yang menjadi audiens akan
membuat Anda bisa menyampaikan materi dengan empati dan tepat sasaran.
5.
Trouble Shooting adalah cara-cara short-cut dalam menyelesaikan segala masalah
yang mungkin terjadi selama durasi bicara. Bisa kesalahan teknis, karena
peralatan tak sesuai standar, atau informasi tentang audiens yang tak akurat,
atau malah materi yang tak sesuai dengan permintaan dari audiens. Trouble
shooting adalah kemampuan untuk bisa melakukan antisipasi yang terencana.
Termasuk di dalamnya adalah bagaimana mengatasi nervous sesaat sebelum
‘manggung’ atau menangani demam panggungnya sendiri. Trobule shooting merupakan
akumulasi dari pengalaman, baik diri sendiri maupun orang lain.
C. Public Speaking - Pedoman Berbicara di Depan Publik
C. Public Speaking - Pedoman Berbicara di Depan Publik
Kondisi Umum
- Usahakan Anda terlihat oleh audiens
- Pastikan suara Anda terdengar oleh seluruh audiens
- Lakukan kontak mata
- Katakan dengan wajah
- Jangan tegang/menunduk, senyumlah dan tatap pendengar
Berbicara Efektif d`n Menarik
- Membangun rapport dengan audiens
- Menarik perhatian dan minat audiens
- Menyampaikan gagasan
- Menyimpulkan: menguatkan gagasan utama yang disampaikan
- Menutup Pembicaraan
Membangun Rapport
- Berbagi identitas
- Membangun pengalaman positif
- Cross-matching harapan dan nilai audiens
- Memunculkan humor yang sehat
Menarik Perhatian dan Minat Audiens
- Hubungkan topik dengan audiens
- Sampaikan pentingnya topik Anda
- Kejutkan audiens dengan hal-hal tak terduga
- Bangkitkan keingintahuan
- Ajukan pertanyaan
- Awali dengan kutipan
Menyampaikan Gagasan
- Sampaikan ide Anda dengan antusias
- Sesuaikan bahasa dengan audiens
- Gunakan alat bantu yang sesuai
- Selingi dengan humor, cerita, puisi, dll
- Ajak keeterlibatan peserta
Mendayagunakan Suara
- Sampaikan ide dengan volume suara yang didengar oleh seluruh audiens, pilih kata yang tepat, pelafalan yang jelas, dan intonasi yang sesuai
- Gunakan suara lantang untuk semangat, komando dan perintah. Suara lirih untuk hal penting
- Variasikan kecepatan bicara untuk meningkatkan kepentingan pesan Anda. Variasikan dengan jeda yang sering, irama yang mantap, dan kalimat yang pendek
Gerakan Tubuh
- Be Natural: jangan diam atau terlihat kaku
- Gunakan gerakan tangan, langkah kaki, untuk memperkuat arti
- Lakukan sedikit gerak untuk audiens, cukup ekspresi wajah dan gerakan tangan.Jika audiens banyak, perbanyak gerak
- Untuk menjelaskan konsep abstrak, kurangi gerak dan bicaralah perlahan. Untuk topik ringan, perbanyak gerak
Melibatkan Audiens
- Komunikasi perlu diadakan secara dua arah agar dapat saling memberi feedback
- Menyerap informasi hanya melalui pendengaran hasilnya kurang optimal
Yang Membuat Audiens Malas Terlibat
- Sedikit kontak pribadi, tidak melakukan kontak mata, dan tidak memanggil dengan nama peserta
- Membuat peserta pasif
- Selalu mengkritik pertanyaan, usulan, jawaban, dan tingkah laku peserta
- Membuat peserta merasa bodoh karena bertanya
Teknik Mengajukan Pertanyaan
- Ajukan satu pertanyaan dalam satu waktu
- Hindari pertanyaan tertutup dan direktif
- Pertanyaan harus terfokus, tidak kabur
- Ajukan pertanyaan yang memungkinkan peserta menunjukkan kepandaiannya
- Ajukan pertanyaan yang merangsang interaksi peserta
- Perhatikan peserta yang diam
- Tunggu jawaban beberapa saat
Teknik Berespon terhadap Jawaban Peserta
- Perhatikan jawaban verbal dan non-verbal
- Variasikan respon untuk jawaban yang berbeda
- Puji jawaban yang benar
- Perbaiki jawaban yang salah dengan cara tidak mengkritik
Mengakhiri Pembicaraan
- Simpulkan pembicaraan
- Akhiri dengan mengutip kata-kata bijak yang sesuai dengan tema Anda
- Buat pertanyaan yang dramatis
- Jika ide Anda berupa ajakan, beri semangat melakukannya