Selasa, 29 Mei 2012

Public speaking


Publik speaking adalah proses berbicara kepada sekelompok orang secara sengaja serta ditujukan untuk menginformasikan, mempengaruhi, atau menghibur pendengar. Seni dan ilmu publik speaking khususnya di lingkungan yang kompetitif di Amerika Utara, juga dikenal sebagai forensics. Kata forensik adalah sebuah kata sifat yang berarti “perdebatan umum atau argumen.” Kata tersebut berasal dari bahasa Latin forensis, yang berarti “dari forum.”
Tujuan utama dari publik speaking dapat dicapai dengan penyampaian informasi dengan sederhana sehingga dapat memotivasi orang untuk bertindak. Seorang orator yang bagus dapat mengubah emosi pendengar mereka, tidak hanya menginformasikan kepada mereka.
Publik speaking memiliki beberapa komponen yang berkaitan seperti Motivasi berbicara, kepemimpinan/pengembangan pribadi, bisnis, layanan pelanggan, komunikasi kelompok besar, dan komunikasi massa. Publik Speaking bisa menjadi alat yang jitu jika digunakan untuk keperluan seperti memotivasi, mempengaruh, membujukan, menginformasikan, menterjemah, atau sekedar menghibur.
Public speaking atau berbicara di depan publik bagi sebagian orang merupakan hal yang berat dan sukar, bahkan jika perlu dihindari. Ada juga yang beranggapan bahwa public speaking bukanlah bagian dari jalan hidupnya, biarlah orang lain yang memang berbakat untuk menjadi pembicara yang melakukannya.
Apakah public speaking adalah persoalan bakat? Tidak. Setiap orang punya bakat yang sama untuk berbicara, tinggal bagaimana orang tersebut mengembangkannya.
Dapatkah orang yang pendiam/introvert menjadi pembicara yang ulung? Tentu saja bisa. Pendiam hanyalah soal pembawaan. Banyak pemimpin yang berpembawaan diam, namun saat berorasi berapi-api dan mampu mengobarkan semangat.
Kunci dari public speaking adalah latihan. Saat ini, mulailah berlatih untuk berbicara di depan kelas saat ada kesempatan. Dengan latihan dan mdmperbaiki diri terus menerus, maka kemampuan untuk dapat berbicara di depan umum akan semakin meningkat. Ingat! Jangan berputus asa atau gampang menyerah manakala Anda merasa bahwa pembicaraan Anda tidak/kurang bagus.

B.     CEPAT adalah alternatif untuk menguasai public speaking. Apa itu CEPAT? Concept, Exploration, Preparation, Action, Trouble Shooting.
1. Concept adalah tentang apa yang ingin disampaikan. Apa yang akan Anda lakukan dan bagaimana Anda melakukannya, tertuang di konsep ini. Concept seperti script yang Anda siapkan sebagai bahan untuk dibicarakan. Tentu dengan kalkulasi bagaimana membuat apa yang akan Anda bicarakan bisa menimbulkan kesan luar biasa bagi audiens.
2. Exploration adalah tentang segala hal yang bisa mensupport konsep. Bisa berupa riset kecil-kecilan, keterkaitan konsep dengan berita-berita aktual atau kesesuaian tema secara spesifik kepada audiens. Melakukan eksplorasi berarti menjadikan konsep sebagai induk dari segala informasi dan hasil analisisnya untuk membuat konsep semakin kuat dan cara penyampaian semakin luar biasa.
3. Prepararation adalah persiapan yang terkait dengan hal-hal yang teknis dan non teknis. Hal teknis misal terkait dengan kondisi lokasi tempat bicara, peralatan yang menunjang konsep yang akan disampaikan dan bagaimana cara menyampaikannya. Latihan termasuk bagian dari persiapan, karena beda orang profesional dan amatir biasanya bisa dilihat dari seberapa intens latihannya. Persiapan non teknis berhubungan dengan antisipasi terhadap hal-hal yang tak terduga, misal kecenderungan terlambat, jatah waktu yang tak sesuai atau malah urutan pembicara yang bisa jadi menyampaikan tema yang mirip.
4. Action adalah ketika Anda manggung. Yang harus Anda lakukan adalah mengukur durasi, melakukan 5 menit pertama yang memukau dan tentu saja menjelaskan slide dan bukan dijelaskan slide (ini kalau melakukan presentasi dengan komputer). Action juga berhubungan dengan interaksi dengan audiens, menyikapi pertanyaan dan tentu saja melakukan closing yang dahsyat. Action terkait dengan consept, exploration dan preparation. Apa yang akan Anda lakukan selama speaking, tentu harus sudah dikonsep dan (jika bisa) dituangkan dalam bentuk tertulis atau ringkasan. Dengan adanya exploration tentang siapa yang menjadi audiens akan membuat Anda bisa menyampaikan materi dengan empati dan tepat sasaran.
5. Trouble Shooting adalah cara-cara short-cut dalam menyelesaikan segala masalah yang mungkin terjadi selama durasi bicara. Bisa kesalahan teknis, karena peralatan tak sesuai standar, atau informasi tentang audiens yang tak akurat, atau malah materi yang tak sesuai dengan permintaan dari audiens. Trouble shooting adalah kemampuan untuk bisa melakukan antisipasi yang terencana. Termasuk di dalamnya adalah bagaimana mengatasi nervous sesaat sebelum ‘manggung’ atau menangani demam panggungnya sendiri. Trobule shooting merupakan akumulasi dari pengalaman, baik diri sendiri maupun orang lain. 
C. Public Speaking - Pedoman Berbicara di Depan Publik
Kondisi Umum
  • Usahakan Anda terlihat oleh audiens
  • Pastikan suara Anda terdengar oleh seluruh audiens
  • Lakukan kontak mata
  • Katakan dengan wajah
  • Jangan tegang/menunduk, senyumlah dan tatap pendengar
Berbicara Efektif d`n Menarik
  • Membangun rapport dengan audiens
  • Menarik perhatian dan minat audiens
  • Menyampaikan gagasan
  • Menyimpulkan: menguatkan gagasan utama yang disampaikan
  • Menutup Pembicaraan
Membangun Rapport
  • Berbagi identitas
  • Membangun pengalaman positif
  • Cross-matching harapan dan nilai audiens
  • Memunculkan humor yang sehat
Menarik Perhatian dan Minat Audiens
  • Hubungkan topik dengan audiens
  • Sampaikan pentingnya topik Anda
  • Kejutkan audiens dengan hal-hal tak terduga
  • Bangkitkan keingintahuan
  • Ajukan pertanyaan
  • Awali dengan kutipan
Menyampaikan Gagasan
  • Sampaikan ide Anda dengan antusias
  • Sesuaikan bahasa dengan audiens
  • Gunakan alat bantu yang sesuai
  • Selingi dengan humor, cerita, puisi, dll
  • Ajak keeterlibatan peserta
Mendayagunakan Suara
  • Sampaikan ide dengan volume suara yang didengar oleh seluruh audiens, pilih kata yang tepat, pelafalan yang jelas, dan intonasi yang sesuai
  • Gunakan suara lantang untuk semangat, komando dan perintah. Suara lirih untuk hal penting
  • Variasikan kecepatan bicara untuk meningkatkan kepentingan pesan Anda. Variasikan dengan jeda yang sering, irama yang mantap, dan kalimat yang pendek
Gerakan Tubuh
  • Be Natural: jangan diam atau terlihat kaku
  • Gunakan gerakan tangan, langkah kaki, untuk memperkuat arti
  • Lakukan sedikit gerak untuk audiens, cukup ekspresi wajah dan gerakan tangan.Jika audiens banyak, perbanyak gerak
  • Untuk menjelaskan konsep abstrak, kurangi gerak dan bicaralah perlahan. Untuk topik ringan, perbanyak gerak
Melibatkan Audiens
  • Komunikasi perlu diadakan secara dua arah agar dapat saling memberi feedback
  • Menyerap informasi hanya melalui pendengaran hasilnya kurang optimal
Yang Membuat Audiens Malas Terlibat
  • Sedikit kontak pribadi, tidak melakukan kontak mata, dan tidak memanggil dengan nama peserta
  • Membuat peserta pasif
  • Selalu mengkritik pertanyaan, usulan, jawaban, dan tingkah laku peserta
  • Membuat peserta merasa bodoh karena bertanya
Teknik Mengajukan Pertanyaan
  • Ajukan satu pertanyaan dalam satu waktu
  • Hindari pertanyaan tertutup dan direktif
  • Pertanyaan harus terfokus, tidak kabur
  • Ajukan pertanyaan yang memungkinkan peserta menunjukkan kepandaiannya
  • Ajukan pertanyaan yang merangsang interaksi peserta
  • Perhatikan peserta yang diam
  • Tunggu jawaban beberapa saat
Teknik Berespon terhadap Jawaban Peserta
  • Perhatikan jawaban verbal dan non-verbal
  • Variasikan respon untuk jawaban yang berbeda
  • Puji jawaban yang benar
  • Perbaiki jawaban yang salah dengan cara tidak mengkritik
Mengakhiri Pembicaraan
  • Simpulkan pembicaraan
  • Akhiri dengan mengutip kata-kata bijak yang sesuai dengan tema Anda
  • Buat pertanyaan yang dramatis
  • Jika ide Anda berupa ajakan, beri semangat melakukannya

9 Langkah bicara efektif



Kemampuan berbicara sangat penting dalam kegiatan bekerja maupun kehidupan sehari-hari. Selain kwalitas pesan yang disampaikan, cara berbicara patut diperhatikan. Pasalnya itu akan mencerminkan kepribadian kita sebenarnya. Memang semua orang bisa berkomunikasi dengan baik jika mau belajar, dan ber-kreativitas di dalam komunikasi dua arah atau tatap muka dengan lawan bicara.

Kemampuan ini bisa ditingkatkan dengan banyak belajar dan menambah pengetahuan. Misalnya anda ingin menjadi ahli berbicara tentang makanan bergizi tinggi maka ada baiknya anda mengetahui dan menghafal kosakata seputar makanan bergiji. Atau kata-kata yang berhubungan dengan bahan pembicaraan yang anda ingin kuasai.
Bagi Anda yang masih belajar atau mahasiswa atau karyawan dari suatu perusahaan, mencatat kosakata yang bervariasi juga perlu. Jika ingin ahli berbicara tentang masalah ekonomi, maka catatlah kosakata atau kalimat yang berhubungan dengan ekonomi, cara ini akan membantu anda supaya tidak kaku pada saat berbicara di depan umum atau pun berbicara dengan orang yang penting bagi anda.

Nah agar karier dan hubungan personal berhasil, kuasai 9 langkah bicara efektif:
  1. Sebelum bicara, pikirkan dulu apa yang ingin disampaikan. rangkai kata-kata sebaik mungkin agar pesan anda mudah di cerna oleh lawan bicara. Bertuturlah dengan gaya bahasa yang pantas, santun, dan berbasa-basilah seperlunya.
  2. Saat berbicara, sesuaikan volume dengan kondisi lingkungan. Jangan terlalu lirih, tetapi tidak pula terlalu keras bila anda duduk berdekatan.
  3. Perhatikan nada suara. Usahakan berbicara dengan nada bervariasi, dan sesekali siselingi humor tanpa menyinggung pribadi seseorang. Nada yang monoton membuat perhatianlawan bicara teralih dari focus pembicaraan atau kemungkinan bosan.
  4. berbicara terlalu cepat didepan umum, karena bisa jadi maksud Anda tak tercerna dengan baik. Berdiskusi di telepon yang sistematis dan tidak berlambat-lambat.
  5. Perhatikan siapa yang diajak berbicara dalam suasana apa, materinya apa, dan sebagainya. Ini penting, terutama bila urusannya berkaitan dengan pekerjaan atau profesi Anda. Tapi jika urusannya hanya pertemanan saja, maka arahkan pembicaraan menjadi lebih santai dan berguna. Jadi tidak hanya sekedar berbasa-basi tentang topik yang tidak bermanfaat.
  6. Saat berbincang, perhatikan bahasa tubuh . Anda dapat duduk atau berdiri, tetapi yang pasti tatap mata lawan bicara agar ia menangkap kesungguhan Anda. Meski sepele, efeknya sangat besar. Ketahuilah, sungguh tidak sopan Jika tengah berbicara mata memandang ketempat lain.
  7. Gerak tangan dan tubuh, serta ekpresi wajah yang tepat akan membantu menyampaikan maksud pembicaraan Anda, jika perlu berilah senyuman agar wajah anda terlihat lebih ceria dan lawan bicara anda juga merasa senang berkomunikasi dengan Anda.
  8. Bila tidak sedang berbicara di depan umum, lakukan pembicaraan dua arah. Artinya, saling merespons dengan menyampaikan argumen untuk menghasilkan buah pembicaraan yang positif.
  9. Lakukan pembicaraan yang positif, jangan berbohong, dan usahakan apa yang Anda katakan memiliki nilai positif dan membawa manfaat bagi orang lain, sehingga ada nilai amal ibadah atau pahala buat Anda dan orang lain.


Mengatasi rasa takut berbicara di depan umum


Banyak orang yang memiliki ketakutan yang sangat besar ketika harus berbicara di depan umum. Hal yang ironi ini terjadi karena kebanyakan orang akan merasa nyaman jika berbicara dengan satu atau dua orang pada waktu yang sama, namun merasa gugup ketika berbicara dengan lebih banyak orang. Rasa gugup tersebut dapat menyebabkan reaksi fisik yang sangat kuat seperti bernapas dengan cepat, berkeringat, bibir menjadi kering, merasa sakit pada saluran pencernaan, dan pada beberapa kasus, dapat menyebabkan rasa panik. 
Namun sebenarnya tidak perlu seperti itu dan siapa pun dapat belajar untuk menanggulangi rasa takut tersebut dengan mudah. Orang tersebut hanya perlu menguasai lima teknik dasar untuk mengatasi rasa cemas dan mulai benar-benar menikmati komunikasi dengan orang lain dalam kelompok-kelompok dengan jumlah orang yang berbeda-beda.
Teknik pertama adalah fisik. Ketika kita merasa tertekan maka kita akan mengalami reaksi simpatik atau respon stres. Kebalikan dari kondisi ini adalah keadaan mengambang atau respon santai. Cara termudah untuk memicu respon santai adalah dengan mengontrol pernapasan. Bernapas ringan selama 3 hitungan, tahan napas selama 1 hitungan kemudian keluarkan napas selama 9 hitungan. Teknik ini akan memperlambat pernapasan anda dan meningkatkan aliran oksigen ke otak anda.
Teknik kedua adalah latihan mental. Ingatlah ketika anda benar-benar berhasil berbicara secara efektif dengan satu atau lebih banyak orang. Hidupkan lagi pengalaman tersebut. Di manakah anda berada? Apa yang anda lihat ? Sensasi fisik apa yang anda rasakan, hangat atau dingin? Bagaimana perasaan anda? Suara apa yang anda dengar? Dengan berfokus pada saat anda berhasil tampil dengan baik maka anda akan menempatkan diri anda dalam kondisi mental yang positif dan melawan respon stres secara mental.
Teknik ketiga adalah pengelolaan prilaku kognitif. Keyakinan kita pada kemampuan kita untuk menafsirkan hal-hal yang terjadi pada kita dan tafsiran tersebut akan membangkitkan pikiran, emosi, dan prilaku kita. Cara termudah untuk mengatasi pikiran negatif adalah fokus pada salah satu pikiran positif misalnya “Saya senang berada di sini”, “Saya senang para pendengar di sini”, “Saya peduli bahwa mereka akan mendapatkan manfaat dari pembicaraan saya”, dan “ Saya telah menyiapkan diri saya dengan baik mengenai isi pembicaraan”.
Teknik keempat adalah membayangkan orang-orang di dunia yang anda pikir merupakan orang yang paling efektif dalam berbicara. Gambarkan mereka dalam pikiran anda sampai pada pandangan anda dan lihatlah bagaimana mereka berbicara. Kemudian bayangkan anda dapat menyatu dalam diri mereka dan rasakan seolah-olah anda berada pada posisi mereka dan menyampaikan pembicaraan. Tahap ketiga adalah membayangkan tubuh mereka menyatu dengan apa yang anda bicarakan dengan cara yang paling efektif. Dan hal ini benar-benar berhasil!
Dan akhirnya, pastikan bahwa anda cukup terlatih dengan teknik untuk melakukan kontak mata dengan para peserta anda. Banyak pembicara membiarkan dirinya turun rasa percaya dirinya dengan melihat ke lantai, ke atap, dan tempat lain daripada kepada pesertanya. Berlatihlah untuk melakukan lebih banyak kontak mata kepada semua orang untuk mensensitifkan diri anda dengan proses ini.
Lihatlah kepada seseorang di bagian depan di sebelah kiri anda dan lakukan kontak mata. Kemudian pindahkan mata anda ke sebelah kanan, kemudian bergerak ke belakang peserta dan ke sebelah kiri demikian seterusnya sampai anda membentuk huruf S yang besar. Anda dapat menggantikan ke sebelah belakang dan menggerakkan huruf S atau membayangkan membuat huruf S yang terbesar. Yang menjadi tujuan adalah anda dapat merasakan apa yang mereka rasakan terhubung dengan anda melalui kontak mata .