Bicara merupakan bentuk komunikasi manusia yang paling
mendasar, yang membedakan kita sebagai suatu spesies. Meskipun setiap hari kita
berbicara, dan sepantasnya kita berlatih agar dapat bicara lebih baik.
Alasannya sederhana, jalan menuju sukses, baik di bidang sosial maupun
prefesional, biasanya dapat dilalui dengan bicara. Bicara merupakan salah
kenikmatan hidup terbesar, satu hal yang terpenting adalah mau berbicara.
Banyangkan saja dalam sehari kita dapat berapa banyak mengucapkan ribuan kata.
Mengapa kita tidak mengembangkan keterampilan bicara dan menjadi pembicara
terbaik.
Bicara itu seperti bermain golf, mengendarai mobil, atau
seperti mengelola bisnis toko. Semakin sering melakukannya maka semakin mahir
dan semakin merasakan senang. Tetapi kita harus mengetahui dasar-dasarnya,
demikian juga dengan berbicara yaitu dasar-dasar percakapan yang berhasil
antara lain: kejujuran, sikap yang benar, minat terhadap orang lain, dan
keterbukaan terhadap diri sendiri dan orang lain.
Untuk sebagian orang seperti penyiar radio, penyiar tv,
motivator, dll, merupakan pembicara yang bekerja dengan mengembangkan
keterampilan berbicara. Sehingga berbicara bisa jadi sebagai sumber
penghasilan.
Pembicara terbaik
Menurut
Larry King “orang sukses adalah pembicara yang sukses dan sebaliknya. Adakah
orang sukses yang tidak dapat mengekspresikan dirinya? Jawabannya adalah nihil.
Mungkin mereka tidak pandai ngobrol atau mungkin tidak dapat bicara di depan
umum, tetapi mereka cukup berbicara dalam suasana sosial cukup berbeda, untuk
meraih kesuksesan. Untuk sebagian orang berbicara di depan umum bukan mejadi
hal yang mudah, tak heran kalau seseorang mengangap bicara adalah momok yang
sangat menakutkan dan memalukan, malah menjadikan orang gugup ketika disuruh
berbicara sehingga sering terjadi kesleo lidah, dan menjadi terpleset kata.
Mereka itu hanya orang-orang yang takut berbicara karena takut salah, atau
takut salah untuk mengatakan hal yang benar.
Tidak
ada yang mengatakan Harry Truman sebagai orator ulung, tapi banyak yang
mengganggapnya presiden hebat. Ia adalah pembicara yag baik dalam urusan
politik. Ia bukan pembicara yang memikat, tetapi merupakan komunikator yang
baik, karena ia berusaha agar pembicaranya mudah dipahami. Ia tidak teoritis,
tetapi mampu meluncurkan gagasan yang jelas dan langsung.
Tetapi
kebanyakan yang paling penting untuk kita adalah mengefektifkan percakapan
sehari-hari, entah dalam kehidupan sehari-hari, atau di ruang publik.
Tak
ubahnya seorang pembelajar yang mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda.
Berbicarapun sama, seseorang mempunyai gaya berbicara sendiri-sendiri.
Seseorang dapat menilai dan memberikan gambaran bahwa gaya bicara orang
berbeda-beda, tetapi masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri, dan
mengomentari apakah gaya berbicaranya cocok atau tidak dengan vocal pembicara.
Berbicara adalah hal yang simple sebenarnya berbicara menggunakan otak, lakukan
dengan enjoy, mengikuti zaman, jangan berpikir negatif, mengembangkan
unsur-unsur yang ada seperti warna suara, penyampaian, dan penampilan
(performance), dan sikap komunikator.
Anggap
lah berbicara adalah kesempatan. Tak usah enggan untuk berbicra ingat pepatah:
“Jika anda tidak merasa ahli berbicara maka yakinlah bahwa anda akan ahli
berbicara, namun jika anda merasa pandai berbicara maka anda dapat melakukan
lebih baik”. Terus berlatih dan kembangkan kemampuan berbicara di mulai
berbicara yang sederhana, dan memperhatikan orang bicara adalah salah satu
media untuk belajar menjadi pembicara yang baik dan dapat lebih dinikmati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar